you will when you believe {}



Jumat, 03 Januari 2014

POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR SERTA ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN SERAT PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN GOWA 2013




POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR SERTA ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN SERAT PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN GOWA 2013


Hubungan antara frekuensi konsumsi buah dan sayur dengan asupan vitamin Adanya perbedaan asupan vitamin pada responden karena jenis buah dan sayur yang sering dikonsumsi ibu hamil kebanyakan buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin A dan C seperti buah rambutan dan tomat tetapi lebih jarang mengkonsumsi sayuran yang banyak mengandung vitamin B1 ataupun sumber asam folat misalnya kacang-kacangan serta sayuran lain yang berwarna hijau tua. Peranan vitamin A sebagai suatu zat gizi yang sangat dibutuhkan telah dikenal secara umum. Pertumbuhan badan, terutama integritas beberapa jaringan sangat dipengaruhi oleh adanya vitamin A. Selain itu vitamin A berperan dalam ketahanan tubuh terhadap infeksi (Husaini 1982). Vitamin C turut serta dalam banyak reaksi metabolisme dan melakukan beberapa fungsi penting dalam tubuh diantaranya metabolisme protein dan besi serta memegang peranan penting dalam fungsi sel darah merah. Vitamin C mereduksi Feri menjadi Fero dalam usus halus sehingga mudah diabsorbsi. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sukar dimibolisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Sehingga defisiensi vitamin C selain mengurangi imunitas seorang ibu hamil, juga akan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh (Almatsier, 2001). Vitamin B1 diperlukan untuk membantu tubuh memaksimalkan penggunaan karbohidrat, utamanya sumber energi. Penting untuk tepat fungsi jantung, saraf sistem dan koordinasi otot. Vitamin ini sangat diperlukan tubuh, tersedianya dalam tubuh karena diserap usus dari makanan, selanjutnya diangkut bersama darah ke jaringan-jaringan tubuh. Adapun sumber utama dari vitamin B1 adalah gandum, daging, susu, ragi beras serta telur (Kartasapoetra et al., 2008). Pada ibu hamil, kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resiko anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat serta bisa menyebabkan keguguran. Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/ hari atau sama dengan 2 (dua) gelas susu. Mengkonsumsi asam folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga sangat dianjurkan mengkonsumsi asam folat. Asam folat juga penting dalam membantu pembelahan sel. Asam folat bisa mencegah anemia dan menurunkan resiko terjadinya NTD (Neural Tube Deffects) dan sebagai antidepresan (Purwani, 2008). Berdasarkan hasil penelitian ini mengenai hubungan pola konsumsi buah dan sayur dengan asupan zat gizi mikro dan serat pada ibu hamil di Kecamatan Bontonompo dan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Asupan vitamin A dan vitamin C ibu hamil pada penelitian ini cukup namun asupan vitamin B1 dan asam folat kurang

Hubungan antara frekuensi konsumsi buah dan sayur dengan asupan mineral. Berdasarkan hasil penelitian ini mengenai hubungan pola konsumsi buah dan sayur dengan asupan zat gizi mikro dan serat pada ibu hamil di Kecamatan Bontonompo dan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa, maka dapat ditarik kesimpulan Asupan mineral (Fe, Zink, dan Kalsium) ibu hamil pada penelitian ini masih kurang. Zink adalah mineral esensial bagi manusia sangat penting bagi kesehatan ibu dan bayi. Diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan janin dan sistem saraf pusat. Defisiensi kadar zink rendah pada bayi berhubungan dengan NTD (neural tube defect) (Hakim, 2013). Defisiensi Zink juga dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh anak yang dapat terjadi selama kehamilan atau setelah persalinan dan dapt menggaggu daya tahan terhadap penyakit infeksi (Arfiyanti, 2002). Zink banyak terdapat pada biji-bijian, kacang-kacangan dan buncis kering serta pada daging, susu, keju, kuning telur dan makanan laut. Zink sangat penting bagi pertumbuhan janin serta dalam produksi ASI (Setiyobroto et al, 2004). Dalam penelitian ini sebagian besar responden memiliki asupan Zink yang kurang bahkan tidak ada responden yang memiliki asupan yang cukup. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
Hubungan antara frekuensi konsumsi buah dan sayur dengan asupan serat . Berdasarkan hasil penelitian ini mengenai hubungan pola konsumsi buah dan sayur dengan asupan zat gizi mikro dan serat pada ibu hamil di Kecamatan Bontonompo dan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Asupan serat ibu hamil pada penelitian ini masih kurang. Hasil penelitian mengenai gambaran pola konsumsi buah dan sayur dengan asupan serat  terdapat 36 (54,5%) responden yang jarang mengkonsumsi buah dan sayur. Serat dalam makanan lazim disebut sebagai dietary fiber sangat baik untuk kesehatan manusia. Serat makanan ini semakin mendapat perhatian sejak tahun 1970-an yaitu sejak kelompok peneliti Burkitt et al. (1972) dan Trowel (1972) memelopori penelitian serat dengan pendekatan epidemiologi. Hasil penemuannya menunjukkan bahwa pada masyarakat dengan western diet yang umumnya rendah serat, banyak ditemukan orang yang mengidap berbagai penyakit seperti kanker kolon, atherosklerosis, PJK, diabetes mellitus (Kusharto, 2006).

untuk selengkapnya silahkan download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar