1.
Faktor
risiko status sosial ekonomi terhadap kejadian gizi buruk
Penelitian
yang telah dilaksanakan diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara status sosial ekonomi dengan kejadian gizi buruk.. Status sosial ekonomi
merupakan faktor risiko kejadian gizi buruk dikarenakan rendahnya status sosial
ekonomi akan berdampak pada daya beli makanan.Rendahnya kualitas dan kuantitas
makanan merupakan penyebab langsung dari gizi buruk pada balita.Status sosial
ekonomi yang kurang sebenarnya dapat diatasi jika keluarga tersebut mampu
menggunakan sumber daya yang terbatas, seperti kemampuan untuk memilih bahan
yang murah tetapi bergizi dan distribusi makanan yang merata dalam keluarga
2. Faktor risiko pendidikan ibu terhadap
kejadian gizi buruk
Pendidikan
ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian gizi buruk dan pendidikan
ibu merupakan faktor risiko dari kejadian gizi buruk. Hal ini dikarenakan
tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap kualitas pengasuhan balita terutama
anak yang masih diasuh oleh ibunya.Kualitas pengasuhan balita yang buruk dan
rendahnya pendidikan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas asupan makanan
balita yang menyebabkan balita tersebut mengalami gizi buruk.
3. Faktor risiko penyakit penyerta terhadap
kejadian gizi buruk
Pada
penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
penyakit penyerta dengan kejadian gizi buruk.Selain itu diperoleh hasil pula
bahwa penyakit penyerta merupakan faktor risiko kejadian gizi buruk. Penyakit
penyerta dapat menyebabkan gizi buruk dikarenakan terdapat hubungan timbal
balik antara kejadian penyakit dan gizi buruk. Balita yang menderita gizi buruk
akan mengalami penurunan daya tahan sehingga rentan terhadap penyakit. Selain
itu anak yang menderita sakit akan memperjelek keadaan gizi melalui gangguan
asupan makanan dan meningkatnya kehilangan zat-zat gizi esensial
4. Faktor risiko ASI terhadap kejadian gizi
buruk
Penelitian
ini diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI
eksklusif dengan kejadian gizi buruk. Selain itu diperoleh pula simpulan bahwa
pemberian ASI eksklusif merupakan faktor risiko kejadian gizi buruk. ASI
mempengaruhi kejadian gizi buruk dikarenakan ASI mengandung zat antibodi
sehingga balita yang tidak diberikan ASI eksklusif akan rentan terhadap
penyakit dan akan berperan langsung terhadap status gizi balita.23
5. Faktor risiko BBLR terhadap kejadian
gizi buruk
Data
yang diperoleh dari penelitian memberi simpulan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara BBLR dengan kejadian gizi buruk.Selain itu BBLR merupakan
faktor risiko dari kejadian gizi buruk. Gizi buruk dapat terjadi apabila BBLR
jangka panjang. Pada BBLR zat antibodi kurang sempurna sehingga lebih mudah
terkena penyakit. Penyakit ini menyebabkan balita kurang nafsu makan sehingga
asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi berkurang dan dapat
menyebabkan gizi buruk
6. Faktor risiko kelengkapan imunisasi
terhadap kejadian gizi buruk
Terdapat
hubungan yang bermakna antara kelengkapan imunisasi dengan kejadian gizi buruk.Pemberian
imunisasi yang tidak lengkap merupakan faktor risiko kejadian gizi buruk. Ini
dikarenakan apabila bayi atau balita tidak diberikan imunisasi yang lengkap
maka balita akan mudah terkena penyakit dan tidak memiliki kekebalan yang baik
terhadap penyakit. Bayi yang terkena penyakit akan menyebabkan menurunnya nafsu
makan dan asupan makanan ke dalam tubuh balita menjadi berkurang.
untuk mendapatkan file asli silahkan download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar